AirAsia QZ8501 Ditemukan

Perkembangan berita terkini penemuan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu 28 Desember 2014.

Jumat 9 Januari 2015
Pukul 18:04 WIB
Penyelam TNI AL terus berupaya mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa meski terus tertunda akibat cuaca buruk. Hasil penyelaman terakhir, kondisi ekor yang diduga tempat black box atau kotak hitam itu berada telah patah dan terpisah dari bagian yang besar yang ditemukan tim penyelam sebelumnya. "Posisi sempalan (patahan) ekor itu sekarang berjarak sekitar 1,7 nautical mile (sekitar 3,148 KM) dari ekor pesawat," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015).
Pukul 16:38 WIB
Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-13 kembali membuahkan hasil. Salah satu kapal yang turut melakukan pencarian yaitu Kapal Geo Survey, menemukan 2 jenazah dalam kondisi tidak utuh dan terikat sabuk pengaman kursi penumpang yang menancap di dasar laut. Jenis kelamin 2 jenazah tersebut belum mendapatkan konfirmasi dari tim yang terjun dalam operasi. Namun yang pasti, jenazah tersebut duduk di kursi yang terpisah. Kedua jenazah tersebut, langsung dibawa ke atas oleh tim ke Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan. Dengan adanya temuan ini, total penumpang pesawat AirAsia yang telah ditemukan berjumlah 48 jenazah.



Pukul 16:31 WIB
Tim SAR Gabungan menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501. Namun demikian, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut black box atau kotak hitam milik pesawat tipe Airbus A320-200 itu telah terpisah dari bagian ekor. Hal itu diketahui setelah lokasi black box terekam lewat pinger yang diterima KN Jadayat. Pinger itu berada 1 kilometer dari lokasi penemuan ekor. Sementara, untuk bagian ekor yang sudah ditemukan sampai saat ini belum bisa diangkat. Hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak bersahabat dan arus bawah laut yang juga tidak memungkinkan.


Pukul 16:26 WIB

Meski cuaca di perairan Laut Jawa saat ini sangat cerah, arus di kedalaman laut cukup deras. Begitu juga tinggi gelombang saat ini juga kurang bersahabat. Akibatnya, pengangkatan ekor AirAsia QZ8501 kembali tertunda. Penyelaman untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 dimulai pukul 06.00 WIB. Namun karena arus di bawah laut sangat kencang, penyelam gabungan TNI AL yang berjumlah 17 orang ini kembali ke KRI Banda Aceh sekitar pukul 13.00 WIB.

Pukul 15:18 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur hari ini berhasil mengidentifikasi 2 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. Keduanya adalah jenazah yang semula diberi label B009 dan B020. Jenazah dengan label B009 merupakan penumpang AirAsia atas nama Martinus Djomi, warga Surabaya, Jawa Timur. Tim DVI juga berhasil mengungkap identitas jenazah lain berlabel B 020 sebagai Marwin Sholeh. Hal ini terungkap setelah melakukan pemeriksaan DNA dengan data pembanding anak kandungnya. Pukul 13:37 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sampai saat ini belum mendapatkan informasi mengenai keberadaan black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Meskipun bagian ekor pesawat, tempat pada umumnya black box berada, ‎sudah ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Para penyelam yang fokus pada black box sudah diajarkan bagaimana caranya melepaskan kotak identik dengan warna oranye itu. Namun sekali lagi, kata dia, posisi black box pesawat AirAsia QZ8501 itu belum bisa diketahui secara pasti.



Pukul 13:30 WIB

Menginjak hari ke-13 pencarian penumpang pesawat AirAsia QZ8501, ditemukan kembali 2 jenazah dari Kapal Geo Survei. Jenazah tersebut dibawa ke KRI Banda Aceh menggunakan perahu karet siang ini. Proses pengangkatan jenazah ke kapal mengalami sedikit kendala karena gelombang laut cukup tinggi. Sekitar 30 menit kemudian baru dapat diangkat ke atas kapal dari perahu karet. Kondisi jenazah tersebut sudah tertutup rapat, terbungkus kantung jenazah rapat.

Pukul 10:38 WIB
Pencarian black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Pada Jumat (9/1/2015) pagi, Tim SAR Gabungan mendeteksi sinyal dari benda di kedalaman Laut Jawa. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, sinyal tersebut terdeteksi oleh KM Jadayat malam tadi di sekitar Laut Jawa. Namun belum diketahui pasti titik koordinat sinyal tersebut.


Pukul 09:28 WIB
Tim SAR Gabungan kembali menemukan 3 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 di hari ke-13 Pencarian dan Evakuasi. Ketiga jenazah dibawa ke Lanud Iskandar menggunakan 2 Helikopter Sea Hawk. Pantauan Liputan6.com, Jumat (9/1/2015), 1 jenazah tiba sekitar pukul 08.30 WIB. Lalu dibawa dari Kapal Takanami milik Jepang. Tak lama kemudian, 1 Helikopter Sea Hawk kembali mendarat di Lanud Iskandar. Dari Helikopter itu, 2 jenazah diturunkan. Keduanya dilaporkan diambil dari Kapal Onami yang juga milik Jepang. Pukul 09:20 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meninjau proses pengangkatan ekor AirAsia di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015). Moeldoko menjelaskan, saat ini pengikatan ekor pesawat ke floating bag atau balon sudah dilakukan tim penyelam pertama. Proses selanjutnya tinggal penggelembungan balon tersebut dan selanjutnya diikatkan ke kren milik kapal SKK Migas, Grestonics. "Sudah dipasang tinggal bantuan kapal pakai sling, balonnya sudah terpasang 3. Diangkat tapi masih dalam air," jelas perwira tertinggi di TNI itu.
Pukul 09:07 WIB
Upaya pengangkatan ekor AirAsia QZ8501 hingga kini terus dilakukan tim penyelam TNI AL. Kondisi terakhir ekor pesawat berpenumpang 155 orang ini masih tertancap di dasar Laut Jawa. "Ada kekawatiran mungkin black box pecah, itu sedang diutamakan pencariannya. Untuk itu kita sedang upayakan menarik ekor ke atas permukaan," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meninjau upaya pengangkatan ekor AirAsia di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Jumat (9/1/2015).


Pukul 07:32 WIB
Tim SAR Gabungan mengerahkan floatting bag atau balon untuk mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 Jumat pagi ini. Balon berkapasitas 110 ton itu tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Kamis malam.


Comments

Popular Posts