Literasi Sosial Kemanusiaan
Tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara mengarahkan tujuan pendidikan berkaitan dengan individu dan masyarakat, yaitu
- Tujuan pendidikan yang berkaitan dengan individu, Ki Hajar Dewantara mengarahkan pada kemerdekaan baik secara fisik, mental, dan kerohanian, sementara kurikulum 2013 tidak hanya merdeka secara fisik, tetapi mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
- Tujuan pendidikan yang berkaitan dengan masyarakat, Ki Hajar Dewantara mendukung sikap sikap seperti keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi, kebersamaan, demokrasi, tanggungjawab, dan disiplin, tidak hanya mengarahkan kontribusi dalam masyarakat, tetapi lebih luas lagi yaitu berkontribusi pada bangsa, negara, bahkan peradaban dunia
- Sistem Budaya: Sistem budaya atau cultural system merupakan ide ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat istiadat. Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan tindakan serta tingkah laku manusia.
- Wujud Budaya Menurut Koentjaraningrat (2000), budaya terdiri dari tiga wujud, yaitu sebagai berikut:
- Gagasan : Gagasan merupakan wujud ideal kebudayaan yang berbentuk dari kumpulan ide ide, nilai nilai, norma norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Contoh : Tata tertib kampung
- Aktivitas / tindakan : Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Contoh : Kerja bakti setiap minggu
- Artefak / karya : Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda benda atau hal hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Contoh : Batik
- Hieroglif : Peradaban Mesir kuno adalah salah satu peradaban yang pertama kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis pada makam, tembikar, dan kertas papyrus yang terbuat dari alang-alang yang ditenun. Bahasa pertama Mesir kuno adalah Hieroglif.
- Mummy : Salah satu dari aspek kepercayaan Mesir yang paling terkenal adalah pemikiran tentang kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi jiwa mereka untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan untuk mempertahankan tubuh.
- Piramida : Salah satu dari pekerjaan seni dan arsitektur terbesar di Mesir kuno adalah piramida. Piramida adalah sebuah struktur batu bata kuno berbentuk pyramid yang terletak di Mesir. Salah satu piramida paling terkenal di Mesir adalah Piramida Agung Giza yang merupakan makam bagi firaun Khufu.
- Manusia tunduk pada norma sosial, aturan
- Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
Di
era pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran di sekolah ditiadakan dan
diganti dengan pembelajaran menggunakan daring (Daral jaringan). Pembelajaran menggunakan
metode daring ini memiliki kelemahan karena guru sebagai pengajar tidak dapat
memberikan pemahaman materi secara leluasa karena terkendala oleh media.
Karenanya dibutuhkan peran orang tua siswa dalam memberikan pemahaman tambahan
kepada anaknya. Disini sosialisasi dalam keluarga dapat terbentuk. Orang tua
memberikan pengarahan dan mengajarkan kepada anaknya tentang suatu pelajaran
yang mungkin sang anak belum paham. Dan sebaliknya, sang anak dapat menanyakan
tentang suatu hal yang menurutnya tidak tahu kepada orang tuanya. Di lingkungan
keluarga seperti ini, setiap anak mulai melakukan proses sosialisasi dengan
berhubungan dengan ayah, ibu, dan saudaranya pada saat bertanya maupun
memberikan pemahaman. Melalui proses sosialisasi itu, anak akan mendapatkan
sesuatu yang sebelumnya belum dikenalnya. Dampak positif dari sosialisasi
partisipatif dalam keluarga seperti ini, yakni dapat menjadikan anak lebih baik
dalam berinteraksi dengan orang tuanya, dapat membantu orang tua dalam
penanaman kebiasaan kebiasaan kepada anak, dan dapat mempermudah dalam
berkomunikasi antara orang tua dengan anak.
Aditya Setyawan. Dodiet. (2014). Sistem Sosial dan Sistem Budaya “Ilmu Sosial Budaya Dasar” disarikan dari buku: Ilmu Budaya Dasar: Pengantar Ke Arah Ilmu Sosial Budaya Dasar/ ISBD/ Social Culture. Oleh: Dr. M. Munandar Sulaeman (2012). Bandung. Refika AditamaBaca selengkapnya di artikel "Fungsi Sosialisasi dalam Keluarga untuk Pembentukan Kepribadian", https://tirto.id/galB
Bahan Pembelajaran III Hakikat Manusia Sebagai Individu Dan Makhluk Sosial, Dinamika Dan Dilema Interaksi Sosial https://osf.io/xkg39/download
Budaya dan Kebudayaan https://www.kajianpustaka.com/2020/08/budaya-dan-kebudayaan.html
Peradaban dan Kebudayaan Mesir Kuno https://www.kompasiana.com/vanessawong/peradaban-dan-kebudayaan-mesir-kuno_5500c8c4a33311351950fd7f
Yanuarti, E. (2017). Pemikiran pendidikan ki. Hajar dewantara dan relevansinya dengan kurikulum 13. Jurnal Penelitian, 11(2), 237-265.
Comments
Post a Comment